Kamis, 28 Juli 2011

HUBUNGAN ANTARA MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA HARI KE IV DI RUANG KASUARI RSUD Dr M ASHARI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
2011


ABSTRAK


HERY PRIHATIN
HUBUNGAN ANTARA MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA HARI KE IV DI RUANG KASUARI RSUD Dr M ASHARI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011
xii + 39 halaman, 5 tabel, 1 gambar, 12 lampiran
Pelayanan kesehatan modern dalam menolong persalinan salah satunya sectio caesaria bisa dikatakan telah dilakukan oleh rumah sakit baik pemerintahan maupun swasta. Rumah sakit RSUD Dr M Ashari Pemalang adalah salah satu rumah sakit pemerintah yang melayani salah satu penanganan operasi sectio caesaria yang pada tahun 2009 berjumlah 413 kasus operasi sectio caesaria, dan hampir semua pasien post operasi belum berani melakukan mobilisasi dini setelah 6-8 jam setelah sadar dengan alasan ketakutan akan robeknya jahitan dan rasa sakit yang sangat dirasakan, hal ini menyebabkan kesembuhan luka bertambah lama. Adanya permasalahan tentang mobilisasi dini pada pasien post operasi ini membuat peneliti ingin mngetahui perbedaan waktu kesembuhan antara mobilisasi dini dan lambat pada pasien post operasi sectio caesaria.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional subyek penelitiannya adalah semua pasien post operasi sectio caesarea hari ke IV total responden 24 orang, dan digunakan analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji fisher , digunakan tingkat kemaknaan 0,05 (5%), penelitian dilakukan dari tanggal 1Mei s/d 30 Mei 2011 di ruang kasuari RSUD Dr M Ashari Pemalang
Dari hasil penelitian didapatkan pada pasien yang melakukan mobilisasi dini dengan kesembuhan luka cepat ada 21 responden (87,5%) sedangkan 3 responden (12,5%) untuk kelompok mobilisasi lambat dengan kesembuhan luka lambat dan hasil uju statistic bivariat ada pengaruh antara mobilisasi dini terhadap waktu kesembuhan luka fase proliferasi pada pasien post operasi sectio caesarea
Hasil penelitian ini diharapkan dari pihak rumah sakit dapat mengidentifikasi, merencanakan, dan mengimplementasikan lebih baik tentang mobilisasi dini supaya dapat emmbantu mempercepat waktu kesembuhan luka fase proliferasi.
Kata Kunci : Mobilisasi dini, kesembuhan luka, sectio caesaria

Senin, 25 Juli 2011

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG CARA PEMERIKSAAN GLASGOW COMA SCALE (GCS) DENGAN PRAKTEK PEMERIKSAAN GCS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI RSUD Dr.M.ASHARI PEMALANG2011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
2011



ABSTRAK


SISWORO
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG CARA PEMERIKSAAN GLASGOW COMA SCALE (GCS) DENGAN PRAKTEK
PEMERIKSAAN GCS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI RSUD Dr.M.ASHARI PEMALANG2011


xv + 52 halaman, 10 tabel, 2 Bagan, lampiran

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok umur produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalulintas. Pemeriksaan tingat kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma scale (GCS) merupakan cara praktis untuk dokter dan perawat. Dengan tingkat pendidikan/pengetahuan yang tinggi secara konsep perawat juga akan mempunyai ketrampilan yang baik dan benar tentang cara pemeriksaan GCS pada pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran. Perlunya peningkatkan pengetahuan perawat guna memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pasien/ klien. Tingkat kedalaman pengetahuan secara domain kognitif meliputi enam tingkatan yakni: tahu, memahami, aplikasi, analisis ,sintesis dan evalusi. Tingkatan ini merupakan ukuran pengetahuan tentang kedalamannya. Maka dampak dari pengetahuan yang tingkat kedalamannya kurang tentunya akan mempengaruhi manifestasi sikap.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang cara pemeriksaan GCS dengan praktek pemeriksaan GCS pada pasien cedera kepala di Rumah Sakit Umum Daerah dr. M.Ashari Pemalang Tahun 2011. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi korelasional, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji hubungan antar variable. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 responden dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan digunakan analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square, dengan tingkat kemaknaan 0,05 (5%). Penelitian ini dilakukan dari tanggal 9 Mei s/d 14 Mei 2011 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. M.Ashari Pemalang. Dari hasil penelitian didapatkan responden berpengetahuan tinggi dengan prosentase (81,25 %). Dan hampir keseluruhan perawat mempunyai praktek yang positif yaitu 31 responden dengan prosentase (96,87%) Berdasarkan uji statistic dengan korelasi chi squere diperoleh nilai p value sebesar 0,035 lebih kecil dari nilai kemaknaan alpha yaitu 0,05. hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang cara pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS) dengan praktek pemeriksaan GCS pada pasien cedera kepala di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2011
Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi perlunya meningkatkan pengetahuan perawat tentang pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS) guna untuk peningkatan praktek pemeriksaan GCS pada pasien cedera kepala dengan dilaksanankan secara institusional dalam bentuk prosedur tetap atau protap (SOP = Standard Operating Procedure)
.

Kata kunci : Penderita Trauma kepala, Pengetahuan perawat, Pemeriksaan GCS, praktek pemeriksaan GCS
Daftar Bacaan : 21 (2000-2007)

iklim kerja dan produktifitas kerja perawat


  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON


Abstrak

Hubungan Iklim Kerja Dengan Produktifitas Kerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. M.Ashari Kabupaten Pemalang        Tahun 2009
Xii + 66 halaman + 14 tabel + 1 bagan + 12 lampiran


Oleh
Tamrin Windiharto


Tenaga perawat merupakan tenaga mayoritas dan peranannya sangat menentukan baik-buruknya mutu pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit. Iklim kerja yang baik akan berdampak pada peningkatan produktifitas kerja perawat pelaksana.Produktifitas kerja perawat pelaksana yang meningkat pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kerja dengan produktifitas kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner iklim kerja sebanyak 30 butir pernyataan dan produktifitas kerja sebanyak 25 butir pernyataan. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Dr. M.Ashari Kabupaten Pemalang berjumlah 94 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random sampling, jumlah sampel 76 orang.

Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square dan α= 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara iklim kerja dengan produktifitas kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Dr. M.Ashari Kabupaten Pemalang (ρ value 0,001).

            Alangkah baiknya kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian ini dengan jumlah responden dan waktu yang lebih lama sehingga akan dicapai hasil yang lebih maksimal.

Kata Kunci : Iklim Kerja, Produktifitas Kerja, Perawat Pelaksana

Selasa, 19 Juli 2011

HUBUNGAN ANTARA JASA PELAYANAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2011


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN      SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON   2011
ABSTRAK
DEWI KARTININGSIH
HUBUNGAN ANTARA JASA PELAYANAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG TAHUN 2011
xiii + 65 halaman, 8 tabel, 2 gambar, 7 lampiran
Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang unik, juga sebagai institusi pelayanan kesehatan yang harus merespon dan produktif dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Salah satu factor yang mendukung pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah adanya tenaga keperawatan yang bekerja selama 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan. Askep akan optimal jika motivasi kerja perawat tinggi. Salah satu faktor yang memotivasi kinerja perawat adalah adanya suatu penghargaan dari kinerja mereka baik berupa finansial maupun non finansial. Jasa Pelayanan merupakan sarana motivasi, dapat diberi batasan perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi sehingga dapat diketahui hubungan antara jasa pelayanan dengan kinerja perawat                                                                                                                                             
Penelitian ini menggunakan metode dekriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, subyek penelitiannya adalah perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan dengan total responden 64 orang, dan digunakan analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square, digunakan tingkat kemaknaan 0,05 (5%), penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 Mei s/d 10 Mei 2011di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang
Dari hasil penelitian didapatkan jasa pelayanan rendah sebanyak 67,2% dan jasa pelayanan tinggi 32,8% sedangkan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang buruk 54,7% dan yang baik 45,3%. Hasil uji statistik analisa bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Jasa Pelayanan dengan Kinerja Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan P value = 0,03
Berdasarkan penelitian ini dapat direkomendasikan bagi pihak manajemen Rumah Sakit untuk mengadakan sistem remunerasi bagi perawat
Kata Kunci    : Jasa Pelayanan, Kinerja, Perawat, Asuhan Keperawatan.
Daftar bacaan: 26 (2000-2010)